Pengharapan dalam Kristus

Diposting oleh GKPB - Garut

“Aku mau mati!!” Teriak seorang perempuan muda. Dengan tangannya yang berdarah tersayat, perempuan muda ini berdiri di atap sebuah gedung mall di sebuah pusat perbelanjaan. Tekadnya sudah bulat untuk melakukan bunuh diri karena persoalan asmaranya berakhir tragis. Kisah ini adalah salah satu dari sekian banyak kisah realita yang kita dapat temui di berita-berita televisi atau koran hari-hari ini.

Banyak orang memilih jalan pintas bunuh diri ketika menghadapi berbagai persoalan hidup, baik masalah ekonomi, masalah keluarga, bahkan asmara. Kebanyakan orang yang memilih jalan tidak terpuji itu adalah masyarakat yang hidup di perkotaan, dari kalangan status ekonomi atas bahkan kalangan bawah. Putus harapan yang bisa berakhir dengan sakit jiwa atau bahkan bunuh diri ini adalah salah satu fenomena yang tengah menghantui masyarakat kita.Putus harapan.

Hal inilah juga yang pernah dialami oleh dua orang murid Yesus.Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem. Ketika Yesus mendekati dan berjalan bersama-sama dengan mereka, ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. (Lukas 24:13-35). Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Mereka menceritakan kepada-Nya, perihal kematian Yesus orang Nazaret, peristiwa kebangkitan-Nya, harapan-harapan mereka kepada-Nya sebagai raja bagi bangsa mereka. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "..Betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci. Saat hari gelap mereka mengajak Yesus untuk menginap.Waktu duduk makan dengan mereka, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Moment Paskah, perayaan kebangkitan Kristus baru saja kita lalui, kebangkitan-Nya adalah awal kehidupan yang penuh pengharapan bagi Anda dan saya. Namun izinkan saya bertanya kepada Anda,”Apakah Anda saat ini memahami dan meyakini bahwa di dalam Kristus, Anda benar-benar telah mengalami hidup yang penuh pengharapan?” Renungkan pertanyaan ini dengan memeriksa hati Anda. Bila Anda menemukan masih adanya setitik kekuatiran, kecemasan, rasa malu, dalam diri Anda, itu berarti Anda perlu memperkuat keyakinan iman Anda. Peganglah janji firman-Nya. Serahkan beban Anda kepada Kristus. Dalam Kristus ada pengharapan. Apapun badai kehidupan yang melanda, Anda akan mampu tegar berdiri menghadapinya karena kekuatan dan pengharapan Kristus-lah yang menopang Anda.

0 komentar:

Posting Komentar