Di saat sejumlah ribuan orang yang mengikuti Yesus seharian mulai kelaparan, dan murid-murid Yesus pun kebingungan bagaimana menghadapi situasi ini, mereka pun tidak mampu menyediakan makanan bagi ribuan orang itu. Salah seorang murid Yesus memberikan saran agar disuruhnyalah ribuan orang itu untuk pulang, namun Yesus berkata,” Tidak perlu mereka pergi, kamu (para murid-Nya) harus memberi mereka makan.” Di saat itulah seorang anak kecil (Yohanes 6:9) memberikan beberapa potong roti dan ikan kepada Yesus, sambil berdoa dan mengucap syukur Yesus memecah-mecah roti dan ikan itu lalu membagikannya kepada ribuan orang yang mengikuti-Nya. Setelah semua orang dikenyangkan, maka sisa roti dan ikan itupun dikumpulkan yang tersisa ada dua belas bakul penuh. Semua kisah mujizat ini dimulai dari seorang anak kecil yang mau terlibat dalam rencana-Nya, menyerahkan apa yang dimilikinya untuk dipakai Tuhan menjadi sebuah karya mujizat-Nya. Anak ini tahu bahwa Tuhan membutuhkan keterlibatan manusia dalam rencana-Nya. Anak ini memberi teladan bagaimana ia mau terlibat dalam rencana Tuhan yang indah dan ajaib. Langkah sederhana anak ini telah membuka pintu anugerah Tuhan yang luar biasa. Hanya karena anugerah-Nya anak ini sampai hari ini, selalu diingat menjadi bagian dalam kisah mujizat Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang.
Tuhan mampu dan berkehendak mewujudkan rencana-Nya yang indah bagi setiap mereka yang mengasihi-Nya. Anda dan saya diciptakan dari semula menjadi bagian dari rencana kemuliaan-Nya. Walau sesungguhnya Tuhan sanggup untuk mewujudkan rencana-Nya tanpa bantuan siapapun juga, namun tangan-Nya terbuka dan mengajak Anda dan saya untuk turut ambil bagian dalam rencana-Nya. Bukankah ini merupakan sebuah anugerah terbesar dalam hidup ini?
Jika kita mau menanggapi ajakan-Nya ini, bagian kita sekarang adalah melakukan satu langkah pertama yang sederhana: menyerahkan semua yang kita miliki kepada-Nya, dan mengijinkan Dia bekerja melalui hidup kita.
Berikanlah segenap potensi, daya, dana, dan doa kita untuk mendukung pekerjaan Tuhan. Seperti ketulusan dan kepedulian anak kecil yang menyerahkan roti dan ikan miliknya kepada Tuhan, maka Tuhan melipatgandakan semuanya itu untuk pekerjaan di pelayanan-Nya. Inilah anugerah-Nya, rencana-Nya yang terbaik untuk Anda: Ia mau bekerjasama dengan Anda!
0 komentar:
Posting Komentar