Diposting oleh GKPB - Garut

“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”(Yohanes 16:13)

Ciri Mereka yang Mengenal Roh Penuh Kebenaran

Diposting oleh GKPB - Garut

  • Memiliki integritas. Kunci integritas Kristen bukan terletak pada kekuatan kita, tetapi pada kekuatan Roh Kudus yang mampu terus memperbarui kehidupan kita. Hubungan yang melekat dengan Roh Kudus akan memunculkan teladan jati diri Kristus melalui diri kita yang memberikan pengaruh positif bagi lingkungan dimana pun kita berada.
  • Memiliki keberanian. Keputusan untuk menjadikan kebenaran Injil sebagai pedoman hidup Anda, adalah suatu tanda perlindungan diri dan hati kita terhadap pengaruh dunia, tuduhan dan intimidasi dari iblis.
  • Optimis. Mengetahui dan meyakini pembenaran Kristus, selain memulihkan kita dari kelemahan dan kegagalan kita di masa lalu, maka kita juga mampu menilai citra diri kita sangat baik dan memiliki sikap optimis untuk masa depan kita.
  • Antusias. “ Ucapkanlah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.” (Efesus 5:20). Orang yang penuh dengan Roh Kudus akan mengucapkan kata-kata yang sesuai dengan kehendak Allah. Ia menyadari bahwa Allah itu berdaulat, dan hanya mengijinkan peristiwa dan keadaan yang akhirnya akan menimbulkan kebaikan baginya dan kemuliaan-Nya ( Roma 8:28).
  • Tidak pantang menyerah. Tuduhan dan intimidasi bukan saja dialami dari kehidupan nyata sekitar kita, namun dari dalam diri kita pun sering kita mengalami hal ini. Melalui pengorbanan Kristus, kita telah dibenarkan dan dibebaskan dari semua tuduhan dan intimidasi itu. Hal inilah yang seharusnya memampukan kita bertahan dan tidak pantang menyerah.
06.09.2009

Roh yang Penuh Kebenaran

Diposting oleh GKPB - Garut

“Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” (Yohanes 16: 8-13).

“kebenaran” dalam konteks ini memiliki pengertian dari kata “dikaiosune” (dalam bahasa Ibrani dipakai istilah “tsedhaqah”; “tsedheq”). Seseorang dianggap benar apabila dia berlaku adil dengan melakukan sedekah (dari kata “tsedhaqah”), kebajikan (amal). Jadi makna “kebenaran” bukan sekedar suatu pemahaman atau konsep tentang “kebenaran”. Makna “kebenaran” (dikaiosune) adalah suatu tindakan yang didasari oleh sikap yang adil dengan memberlakukan kasih kepada sesama.

Demikian pula makna kebenaran yang dinyatakan oleh Kristus bukan sekedar suatu pengajaran yang penuh hikmat dan sangat logis secara filosofis atau teologis. Lebih dari pada itu, kebenaran yang dinyatakan oleh Kristus pada hakikatnya diwujudkan dengan pengorbananhidup-Nya, yaitu melalui karya-Nya di atas kayu salib bagi Anda dan saya. Kristus menyatakan seluruh kebenaran Allah melalui hidup-Nya. Itulah sebabnya kenaikan Kristus kepada Bapa telah merangkumkan secara sempurna seluruh kebenaran Allah yang telah dinyatakan dalam hidup dan karya-Nya.

Karya Roh Kudus selaku Roh Penghibur bukan sekedarmengingatkan manusia tentang konsep-konsep kebenaran teologis atau filosofis sebagaimana yang telah diajarkan oleh Kristus. Tetapi karya Roh Kudus mengingatkan seluruh umat manusia bahwa di dalam seluruh hidup Kristus mulai dari perendahan sampai kemuliaan-Nya pada hakikatnya identik dengan kebenaran dan keadilan Allah. Sehingga melalui karya keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus tersebut sungguh-sungguh akan memampukan umat percaya untuk melakukan karya kasih Kristus secara konkret dalan kehidupan nyata. Sebab makna kebenaran bukan hanya sekedar dihayati, tetapi juga diberlakukan sebagai pola hidup yang dilandasi oleh nilai-nilai kasih dan keadilan.

Roh Allah adalah Roh Kebenaran dan karenanya sewaktu Roh Kudus bekerja maka Ia menarik orang untuk mampu mengerti firman Tuhan. Roh Kudus sudah mewahyukan Alkitab, dan karena itu tidak mungkin Roh Kudus membawa kita melawan Alkitab. Sebaliknya justru Roh Kudus akan membawa kita semakin mengenal firman-Nya. Orang yang senantiasa dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang mencintai firman Tuhan, ia membaca dan merenungkannya, ia menyimpannya dalam hati dan melakukannnya dalam kehidupan sehari-harinya (Mazmur 119). Orang yang dipenuhi Roh Kudus tentu akan dipenuhi oleh cinta kasih dan rindu untuk mengerti kebenaran di dalam Kristus. Keinginan untuk mau masuk ke dalam kebenaran-Nya inilah yang menjadi buah pekerjaan Roh Kudus.

Marilah kita hidup di dalam integritas Kristus, kebenaran dan bertumbuh di dalam Dia. Jika kita hidup di dalam Roh Kudus, maka kita akan hidup di dalam rencana dan kebenaran Tuhan (Roma 8:10).

06.09.2009

Roh yang Penuh Kebenaran

Diposting oleh GKPB - Garut

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;( Yohanes 16:13).


Janji bahwa Roh Kebenaran akan datang telah digenapi oleh Yesus sendiri, yaitu ketika Roh Kudus turun memenuhi murid-muridNya (Kis. 2:1-4). Roh Kudus adalah pribadi Allah yang penuh kebenaran, dan Dia berfungsi penting untuk memimpin jemaatNya ke dalam seluruh kebenaran itu.

Kebenaran yang dimaksud bukanlah ‘kebenaran’ dalam dunia yang serba relatif (tidak mutlak, tidak tetap, terbatas, tergantung situasi dan siapa yang melakukannya, dsb). Namun kebenaran yang dimaksud di sini adalah kebenaran sesuai Alkitab, yaitu seperti dalam Yohanes 16:13 di atas.

Kata ‘kebenaran’ dalam Yohanes 16:13 dipakai kata aletheia (bhs. Yunani), yang berarti kebenaran yang sungguh-sungguh nyata, sejati dan dalam arti yang mutlak. Salah satu atribut Roh Kudus adalah Dia disebut Roh Kebenaran yang sungguh-sungguh nyata, sejati dan mutlak (=harus, tidak boleh tidak, perlu sekali, sepenuhnya, absolut). Dia siap menuntun orang percaya ke dalam kebenaran seperti ini.

Roh Kudus berperan dalam memelihara umat Tuhan hidup dalam kebenaran. Perannya antara lain adalah:

1. Menuntun mereka dengan Firman Kebenaran. Roh Kudus adalah Roh yang penuh Kebenaran dan dengan demikian Dia menuntun umat Tuhan untuk hidup dalam kebenaran. Ketika Injil diberitakan, banyak orang yang percaya dan menerima Yesus. Mereka mulai memberi diri hidup berbuat benar dan ini semua adalah pekerjaan Roh Kudus.

2. Berbicara dalam hati nurani ketika mereka menyimpang dari kebenaran. Bila ada umat Tuhan yang mulai menyimpang dari kebenaran biasanya Roh Kudus akan mengingatkan dan mengajarinya (Yoh. 14:26). Hal ini dialami oleh Petrus (Kis. 10:13-19). Awalnya dia tidak mengerti bahwa keselamatan juga untuk bangsa2 lain. Roh Kudus mengingatkan dia dan akhirnya Kornelius dan keluarganya yang non Yahudi menerima Yesus

Setiap kita mutlak perlu tuntunan Roh Kebenaran. Terkadang kita tidak tahu apa yang benar dan tepat untuk dilakukan. Roh Kudus sanggup menuntun kita. Untuk itu, hiduplah dalam kebenaran dan jangan sampai mendukakan Roh Kudus. Rt/06.09.2009

Mengapa Kita Perlu Mengabarkan Kabar Baik dengan Kuasa Roh Kudus?

Diposting oleh GKPB - Garut

  • Karena Yesus sendiri memberitakan Kabar Baik dengan kuasa Roh Kudus. (Lukas 4:18; Kisah Para Rasul10:38; Matius 12:27-28; Ibrani 9:14; Kisah Para Rasul 1:2; Roma 8:11). Yesus Kristus sendiri tidak melakukan pengabaran kalau tidak diurapi kuasa oleh Roh Kudus terlebih dahulu. Oleh karena itu kita perlu meminta diurapi kuasa Roh Kudus untuk pergi mengabarkan kabar baik.
  • Karena Firman Tuhan yang disampaikan, tidak ada kuasa kalau tidak diurapi oleh Roh Kudus. "...demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yesaya 55:11)
  • Manusia tidak bisa menerima firman Tuhan, tanpa pekerjaan Roh Kudus. "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8-9)
  • Manusia bisa bertobat & beriman karena pekerjaan Roh Kudus." Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus."(1Korintus 12:3)
  • Kalau tidak ada kuasa Roh Kudus seringkali dalam memberitakan kabar baik kita menjadi batu sandungan yang tidak baik. "Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak."(1 Korintus 9:27). Mintalah kuasa Roh Kudus menaungi diri Anda, untuk menjaga perilaku hidup Anda sehingga saat memberitakan kabar baik ini, teladan hidup kita tidak menjadi batu sandungan.
30.08.2009

Roh yang Misioner

Diposting oleh GKPB - Garut

Sebagai umat Tuhan, sering kali kita lalai akan tugas kita yang paling penting. Kita berpikir apabila telah menghabiskan waktu berjam-jam melayani di gereja itu sudah cukup. Padahal ada suatu tugas yang sangat mendasar, yang harus kita lakukan, yakni pergi menjadi saksi Kristus. Menyaksikan kepada dunia sekitar kita, apa yang Yesus telah perbuat melalui diri kita. Menyaksikan karya dan kasih Kristus kepada orang-orang yang berada di luar gereja.

Ada seorang bernama Peter Stam, ia tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk bersaksi bagi Kristus. Pada suatu hari ia masuk ke dalam sebuah lift. Dalam lift itu Peter Stam hanya berdua dengan wanita petugas lift itu. Peter Stam berkata kepada petugas lift itu; “Kiranya perjalanan Anda yang terakhir di dalam hidup ini adalah naik (menuju ke sorga), bukan turun (menuju ke neraka)”. Petugas itu kaget mendengar perkataan itu. Sebagai jawaban, Peter Stam hanya memberikan senyuman manis dan berkata, “Sekarang saya berumur 70 tahun dan tidak lama lagi saya akan bertemu dengan Juruselamat saya. Saya harap saya akan bertemu dengan Anda nanti di sana”. Inilah kesaksian yang diberikan dengan berani oleh Peter Stam. Kesaksian yang singkat, namun sangat menyentuh hati seseorang. Anda dan saya tentu dapat melakukannya juga.

Tugas kesaksian adalah “Amanat Agung” Yesus Kristus. Kata ‘kesaksian’ berasal dari kata : marturia atau martyfrein (Bahasa Yunani). Marturia berasal dari kata martus, artinya saksi. Dalam dunia Yunani (kuno), kata martus secara khusus digunakan pada bidang hukum yakni, saksi solemnitas dan saksi prosesuil. Tugas saksi terutama saksi prosesuil adalah memberitahu hakim tentang apa yang telah terjadi, dengan tidak menambahkan atau mengurangkan sesuatu. Dengan kata lain, saksi harus mengatakan kebenaran. Dan apa yang dinyatakan oleh saksi, itulah yang disebut dengan kesaksian. Dalam Perjanjian Baru, kata “marturia” atau “martyrein” dipakai secara khusus bagi saksi-saksi Kristus, yakni para murid-murid Yesus, serta setiap orang percaya.

Yesus tidak memanggil kita untuk mati bagi-Nya, hal ini tidak ada gunanya, sia-sia! Namun. Yesus memanggil kita untuk hidup bagi-Nya, memberitakan kabar baik dari-Nya. Kita memuji, menyembah dan memuliakan Tuhan karena Roh Kudus-Nya diberikan menyertai kita. Karena kita mengenal Roh Kudus-Nya, maka Anda dan saya dipanggil-Nya pula untuk menjadi saksi bagi dunia sekitar kita.

Bukankah kita dipanggil untuk menjadi penyalur berkat? Kita diberi kuasa untuk menjadi saksi bagi Kristus (Kisah Para Rasul.1:8). Karena itu, nyatakan kebaikan Tuhan dan muliakan Dia! Sehingga kita benar-benar menjadi seorang saksi Kristus yang memenangkan banyak jiwa bagi Dia. “Hendaklah kamu kamu penuh dengan Roh” (Efesus 5:18), berilah diri kita dipimpin oleh Roh secara total sehingga perkataan dan perbuatan kita memuliakan Tuhan dan menjadi saksi Kristus bagi orang di sekitar kita.


30.08.2009

Roh yang Misioner

Diposting oleh GKPB - Garut

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis. 1:8).


Roh Kudus diberikan kepada jemaat bukan dinikmati untuk memuaskan kebutuhan rohani pribadi saja, tetap lebih daripada itu untuk memberkati orang di sektiarnya. Untuk itu setiap orang percaya dan terbuka kepada pimpinanan Roh Kudus selalu didorong untuk memiliki jiwa misioner. Mengapa demikian? Jawabannya sederhana, yaitu karena Roh Kudus yang memenuhi hidupnya adalah Roh yang misioner. Apa buktinya? Kerinduan Yesus sendiri kepada para muridNya agar setelah dipenuhi dengan Roh Kudus mereka semakin gencar mengabarkan berita keselamatan dalam Yesus baik di Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria (musuh bebuyutan orang yang tinggal di Yerusalem), dan sampai ke ujung bumi.

Tidak tahukan Anda bahwa di mana pun Anda bekerja itu adalah ladang misi yang sengaja Allah percayakan untuk Anda menjadi saksi.

Saya senang bahwa yang dimaksud Yesus di sini bukanlah bersaksi tetapi menjadi saksi. Bersaksi hanya aktifitas lisan atau sebatas bercerita tetapi menjadi saksi adalah suatu pola hidup atau perilaku sehari-hari yang berdampak positif sebagai hasil dari kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus.

Mungkin di antara kita yang berprofesi dalam dunia pekerjaan atau sekolah. Ingatlah bahwa itu adalah ladang misi yang Tuhan percayakan kepadanya, di mana kehidupannya disaksikan atau dilihat oleh orang lain. Inilah kesempatan untuk menunjukkan kesaksian hidup dalam Kristus bagi mereka. Artinya di sini adalah bahwa di manapun kita berada itu adalah kesempatan yang Tuhan berikan untuk menjadi saksi bagi orang di sekitar atau sepergaulan kita.

Sampai saat ini saya tetap mengerjakan prinsip seperti ini: setiap orang yang mengatahui nama atau mengenal saya, mereka juga harus mengenal Orang yang lebih besar dari pada saya dan senantiasa bersama saya dan Dia adalah Yesus. Seusaha mungkin saya harus menjadi saksi bagi mereka. Maukah Anda menjadi saksi bagi Kristus? Saya percaya Roh Kudus pasti akan membantu kita untuk menjadi saksi . Rt/30.08.2009

Diposting oleh GKPB - Garut

Mengasihi Allah dan sesama manusia adalah inti dari hukum Allah/perintah Yesus yang kalau dilakukan akan membawa kebahagiaan bagi semua." (Matius 22:37-39; Yohanes 15:12)

Kasih Allah itu...

Diposting oleh GKPB - Garut

  • Sabar. Kasih Allah memiliki tenggang rasa dan kemampuan untuk tahan uji terhadap situasi yang kurang menguntungkan dan terhadap sikap orang-orang yang kurang mengenakkan.
  • Murah hati. Kasih Allah murah hati dan rela menolong, menerima, simpatik dan memahami orang lain. Kasih-Nya itu penuh perhatian, lemah lembut, tenggang rasa, adil, dan bijaksana, hanya ingin mengusahakan kebaikan bagi orang lain, dan nyata dalam perbuatan.
  • Tidak cemburu. Kasih Allah tidak iri terhadap keuntungan orang lain, dan tidak menginginkan kepunyaan sesama.
  • Memegahkan diri. Kasih Allah tidak suka bermegah dan gila hormat. Tidak angkuh dan tidak congkak.
  • Tidak sombong. Kasih Allah tidak tinggi hati dan penuh dengan kesombongan.
  • Bersikap sopan. Kasih Allah tidak bertindak, bereaksi, berfungsi, atau melakukan perbuatan yang tidak patut, tidak terpuji, atau yang bertentangan dengan apa yang benar.
  • Tidak egois. Kasih Allah tidak menuntut bagi dirinya sendiri.
  • Tidak pemarah. Kasih Allah tidak mudah terpengaruh atau terpancing untuk menjadi marah dan mendendam.
  • Tidak menyimpan kesalahan. Kasih Allah tidak menghakimi atau merancangkan hal-hal yang jahat, malapetaka, penderitaan, kesukaran, dan lain-lain.
  • Tidak bersukacita karena ketidakadilan. Kasih Allah bersukacita ketika apa yang benar, ketulusan, kesetiaan, kejujuran, dan kebenaran dinyatakan.
  • Menutupi segala sesuatu. Kasih-Nya dapat bertahan dalam tekanan dan kesukaran. Kasih Allah melindungi, menaungi, dan menjaga dari segala sesuatu yang mengancam keselamatan sesamanya.
  • Percaya segala sesuatu. Kasih Allah mempercayai sesama, melihat kebaikan dari orang lain.
  • Penuh pengharapan. Kasih Allah tetap berharap, walaupun keadaan tidak memungkinkan sekalipun, dengan kepercayaan dan pengharapan akan penggenapan dari apa yang telah dijanjikan.
  • Sabar menanggung segala sesuatu. Kasih Allah menyebabkan seseorang tegar, sekalipun dalam kesukaran.
  • Tak berkesudahan. Kasih-Nya tidak pernah gagal, tak mengecewakan, kekal dan tidak berkesudahan.
23.08.2009

Kasih Agape

Diposting oleh GKPB - Garut

Kasih agape adalah kasih Allah. Kasih agape bekerja untuk memberikan kebaikan bagi orang lain tanpa memperdulikan apa yang dirasakannya sendiri. Kasih agape tidak bisa diterjemahkan sebagai suatu perasaan atau perhatian. Yesus menunjukkan kasih ini saat Ia memikul salib dan mati bagi Anda dan saya, tanpa memperdulikan apa yang Ia sendiri rasakan saat itu. Dalam kitab Injil Yesus berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39; Markus 14:36; Lukas 22:41-43; Yohanes 18:11). Kasih Tuhan bagi kita adalah kasih agape. Dia rela mati bagi kita, bahkan ketika kita masih berdosa. Kasih yang Tuhan nyatakan ini adalah kasih yang tidak mengharapkan balasan.

Bisa mengasihi orang-orang di sekitar kita bahkan musuh-musuh kita, dengan kasih agape. Jika mereka lapar, kita bisa memberi mereka makan; jika mereka haus, kita bisa memberi mereka minum (Roma 12:20-21). Kita bisa memilih untuk berusaha bagi kebaikan orang lain tanpa memperdulikan perasaan kita sendiri.

Adalah ungkapan kasih yang terbesar yang pernah datang ke dunia, namun tidak pernah tercatat bahwa Yesus pernah hanya berkata-kata saja, "Aku mengasihi kamu". Mengapa? Karena 95 persen dari kasih secara keseluruhan yang dilakukan Yesus bukanlah sekedar kata-kata namun Ia berikan dengan tindakan nyata. Yesus tidak mengasihi dengan kata-kata saja tetapi dengan perbuatan dan kebenaran (1 Yohanes 3:18). Bila perbuatan Anda bertentangan dengan kata-kata Anda, apakah yang bisa orang percayai, kata-kata atau perbuatan Anda? Perbuatan Anda, tentunya! Kamus Vine Expository menuliskan bahwa: "Kasih hanya bisa dikenal dari perbuatan yang dihasilkannya."

“Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” (1 Yohanes 4:16). Kini dengan kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita, Ia memampukan kita untuk menyatakan kasih dengan benar. Roh Kudus memiliki sifat kasih seperti Allah. Roh yang penuh kasih ini membantu kita untuk mengasihi Tuhan, mengasihi diri sendiri, dan mengasihi sesama dengan sempurna. Buah dari Roh Kudus adalah kasih agape, kasih yang hadir dalam hidup kita karena kehadiran Roh Allah. Kasih yang bukan merupakan hasil usaha diri sendiri tetapi merupakan hasil dari kehadiran dan persekutuan dengan Roh Allah.

Kasih harus menjadi dasar dan mendahului segalanya yang kita perbuat!
1 Korintus 13:1–3 menjelaskan bahwa sekalipun kita memiliki banyak karunia roh namun itu semua sia-sia jika tidak didasari oleh kasih. Tuhan menginginkan agar kita mengasihi Dia lebih dari segalanya dan mengasihi sesama kita dengan sepenuh hati.

“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan...”(Galatia 5:22). Apakah Anda hidup dalam kasih dan percaya akan kuasa Roh Kudus untuk menjadikan semua hal ini menjadi nyata? Jadikanlah senantiasa kasih sebagai tujuan tertinggi Anda dan garis akhir yang paling ingin Anda raih (1 Korintus 14:1).


23.08.2009

Roh yang Penuh Kasih

Diposting oleh GKPB - Garut

Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." ( Roma 5:5).

Ketika seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus maka ketika itu juga kasih Allah dicurahkan di dalam Rata Penuhhatinya. Roh yang penuh kasih akan selalu menggerakkannya untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.

Ada beberapa macam bentuk kasih yang ditulis dalam Alkitab, tetapi kasih yang dimaksud dalam ayat di atas adalah kasih agape. Agape artinya kasih yang paling tinggi dan mulia. Kasih seperti ini digunakan untuk menggambarkan kasih Allah yang tidak terbalaskan oleh manusia yang menerimanya. Karena kasih seperti inilah maka Allah mau datang kepada manusia yang berdosa dan memberikan AnakNya yang paling dikasihiNya untuk menebus manusia dari perbudakan dosa (Yoh. 3:16).

Kasih agape, kasih yang paling tinggi bukan saja bisa dilakukan oleh Allah saja. Allah mau supaya orang yang menerima kasih seperti ini melakukannya dalam hidup sehari-harinya. Kasih ini semakin menjadi penting dilakukan oleh umat Tuhan mengingat bahwa Yesus sendiri menekankan hal kasih sebagai hukum. Hukum pertama adalah kita wajib mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan. Hukum kedua dan yang sama seperti hukum di atas adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri (Mat. 22:37-39).

Selain itu Yesus juga memerintahkan agar para muridNya saling mengasihi (agapete) sama seperti Yesus mengasihi (agapesaumas) (Yoh. 15:12). Jadi jelas, ketika Roh Kudus yang penuh kasih ada dalam diri seseorang, maka orang yang dipenuhi olehNya otomatis gemar dalam mengasihi, baik mangasihi Allah, maupun mengasihi sesama sama seperti diri sendiri dan juga sama seperti Yesus mengasihi. Yesus mengasihi kita dengan cara memberikan waktuNya untuk bersama-sama manusia yang sebetulnya memberontak kepadaNya. Dia berkorban nyawa bagi kita. Kasih seperti inilah yang dibutuhkan oleh sesama kita. Marilah kita semakin mengasihi Tuhan dan sesama kita. Rt/23.08.2009

Diposting oleh GKPB - Garut

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah para Rasul 1:8)

Karya Roh Kudus yang Dinamis

Diposting oleh GKPB - Garut


  • Ketika seorang wanita yang sudah 12 tahun mengalami pendarahan menjamah ujung jubah Yesus, Yesus merasa bahwa ada tenaga (dunamis) yang keluar dari dalam diri-Nya (Markus 5;25-34). Kuasa atau tenaga yang seperti inilah yang Yesus berikan kepada kita saat kita dipenuhkan Roh Kudus.
  • Yesus berkuasa ditengah-tengah kita (2 Korintus 13:3). Kuasa yang berarti tenaga atau kemampuan inilah yang Ia berikan kepada kita untuk diteruskan kepada orang lain.
  • Roh Kudus memberikan kuasa yang menguatkan kita untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar (Kolose 1: 11). Karena itu jangan lari dari pencobaan atau kesusahan tapi percayalah kepada kita telah dikaruniakan bukan hanya untuk percaya kepada Kristus tapi juga untuk menderita untuk Dia (Filipi 1:29). Suatu waktu kemenangan kita akan tiba, kelepasan akan datang bagi kita bila kita tetap tekun dan sabar.
  • Kekuatan Roh Kuduslah yang membuat kita dapat berakar dan berdasar dalam kasih (Efesus 3:16-17).

Marilah bangkitkan dalam diri kita kerinduan untuk dipenuhi dengan Roh Kudus sebab hanya itu yang dapat memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi berbagai kesukaran yang akan terjadi.


16.08.2009

MENJADI PRIBADI YANG PENUH

Diposting oleh GKPB - Garut

Ketika Yesus mengajar di Kapernaum orang-orang di sana merasakan sesuatu yang berbeda (Lukas 4:32). Orang-orang di Kapernaum mengakui dan merasakan pengajaran Yesus berbeda dengan apa yang telah mereka terima dari ahli-ahli Taurat, Yesus mengajar dengan “kuasa”(dunamis) (Markus 1: 22, Lukas 4: 32). Kuasa yang ada pada Yesus tidak dimiliki oleh ahli-ahli Taurat. Yesus terlahir dengan penuh kuasa, sebelum masa pelayanan-Nya, Ia bertumbuh dengan penuh hikmat, makin dikasihi Allah dan manusia (Lukas 2: 52). Penegasan kuasa Allah pada diri Yesus makin jelas setelah Dia dibaptis dan Roh Allah turun atas-Nya. (Matius 3: 16).
Dalam Kisah Para Rasul 2: 14-40 diceritakan tentang khotbah pertama Petrus dan Alkitab mencatat 3000 orang bertobat. Jika melihat latar belakang Petrus kita seakan tidak percaya. Dalam keempat Inji pada saat itu Petrus dikenal dengan pribadi yang cepat bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu, ia pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, pernah berniat pula untuk kembali ke pekerjaan semula yaitu sebagai nelayan ketika Yesus mati. Apa yang membuat Petrus berubah demikian drastis ? Karena Petrus memiliki kuasa Roh Kudus, kuasa (dunamis) untuk menyatakan kebenaran, kuasa untuk memberitakan Yesus. Bagaimana kita dapat memiliki kuasa itu? Dari Kisah Para Rasul 2: 14-40 tentang Petrus ada beberapa kebenaran yang dapat kita gali bagaimana menjadi pribadi yang penuh kuasa.
  • Pandangannya tertuju pada rencana Allah. Latar belakang Petrus bukanlah alasan untuk menghalangi kuasa Allah bekerja. Petrus dalam Kisah Para Rasul adalah pribadi yang sama dengan Petrus dalam keempat Injil, tetapi dengan pandangan yang berbeda. Dalam ke empat Injil Petrus dikenal sebagai sosok yang memiliki pandangan tertuju pada apa yang dapat dipandang manusia pada umumnya, ia belum dapat melihat rencana Allah. Hal tersebut dapat terlihat ketika Yesus menyampaikan bahwa waktu-Nya sudah dekat dan Dia akan mendapatkan aniaya, Petrus menanggapi dengan pandangan manusia, ia tidak bisa melihat rencana Allah. Pengalamannya bersama Yesus telah mengubahkannya, Yesus telah membukakan selubung matanya, sehingga pandangannya tertuju kepada Allah.
  • Ia percaya pada Firman Tuhan. Dalam khotbahnya Petrus mengutip Yoel 2: 28-32, artinya Petrus hidup merenungkan Firman. Dalam Yoel 2: 28-32 berisi tentang nubuatan tentang pencurahan Roh Kudus, Petrus percaya bahwa apa yang ia alami dengan murid-murid yang lain merupakan penggenapan dari nubuatan itu.
  • Ia berani bersaksi tentang Kristus. Ketika Yesus ditangkap, Petrus dan murid-murid yang lain takut dan bersembunyi. Namun, ketika pola pikirnya diubahkan ia menjadi percaya. Ketika dia percaya, keberanian muncul dalam dirinya. Dia berdiri berkhotbah menyampaikan siapa Yesus, orang-orang takjub dan 3000 orang bertobat.
  • Ia dipenuhi Roh Kudus. Petrus penuh kuasa karena dia dipenuhi Roh Kudus, ini merupakan syarat utama untuk memiliki kuasa Kristus, yaitu kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus. Petrus dipenuhi oleh Roh Kudus karena ia mengarahkan pandangannya pada rencana Allah, dia percaya pada setiap firman yang telah ia terima, berani menyaksikan Kristus.
Jika anda rindu menjadi pribadi yang penuh kuasa (dunamis) Roh Kudus berikan kebebasan Roh Kudus-Nya berkarya dalam diri Anda.

16.08.2009

Roh yang Penuh Kuasa

Diposting oleh GKPB - Garut

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." ( KPR 1:8).

Salah satu atribut yang dimiliki Roh Kudus adalah kuasa. Kuasa yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 1:8 di atas memakai kata Yunani dunamin atau yang kita kenal dengan dinamis yang berarti senantiasa penuh kekuatan, tenaga, bersifat dinamik/bergerak maju. Dari kata dunamis muncul kata dinamo, yaitu pembangkit tenaga. Sederhananya, Roh Kudus adalah sumber kekuatan yang dibutuhkan untuk membuat kita selalu bergerak maju menghadapi segala tantangan yang ada.


Tuhan Yesus tahu bahwa para murid membutuhkan Roh Kudus yang penuh kuasa untuk memampukan mereka menjadi saksi secara efektif. Benar, setelah Roh Kudus memenuhi hidup para murid, mereka dengan berani memberitakan Injil tanpa takut. Salah satu contoh adalah Petrus. Dia tidak dikenal sebagai orang yang berani tampil dan pintar berkhotbah dengan jelas. Tetapi hal itu dia lakukan dengan baik, sehingga hasilnya, tiga ribu orang bertobat dan memberi diri dibabtis (Kis. 2:41). Petrus dan murid-murid yang lain banyak melakukan mujizat untuk meneguhkan pemberitaan Injil (Kis. 3) dan mereka disegani dan dihormati sebagai orang-orang yang memiliki sifat-sifat yang selaras dengan pengajaran mereka (Kis. 5:13). Semua itu terjadi karena Roh Kudus memenuhi hidup mereka dan mereka menghargainya dengan sikap hidup yang baik.

  1. Mereka dihormati karena sifat-sifat mereka yang selaras dengan kehidupan orang yang dipenuhi Roh Kudus. Mereka adalah contoh bagi kita yang telah dipenuhi oleh Roh Kudus.
  2. Dampak yang jelas terlihat dari kehidupan para murid yang dipenuhi oleh Roh Kudus paling tidak ada dua, yaitu: 1.mereka selalu bergerak untuk bersaksi tentang Yesus.

Marilah kita semakin bergerak untuk menjadi saksi yang benar, dan biarlah sifat-sifat ilahi sebagai dampak dipenuhi oleh Roh Kudus tetap melekat pada kita. Rt/16.09.2009


Diposting oleh GKPB - Garut

“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”(Yohanes 16:13)

Ciri Mereka yang Mengenal Roh Penuh Kebenaran

Diposting oleh GKPB - Garut

  • Memiliki integritas. Kunci integritas Kristen bukan terletak pada kekuatan kita, tetapi pada kekuatan Roh Kudus yang mampu terus memperbarui kehidupan kita. Hubungan yang melekat dengan Roh Kudus akan memunculkan teladan jati diri Kristus melalui diri kita yang memberikan pengaruh positif bagi lingkungan dimana pun kita berada.
  • Memiliki keberanian. Keputusan untuk menjadikan kebenaran Injil sebagai pedoman hidup Anda, adalah suatu tanda perlindungan diri dan hati kita terhadap pengaruh dunia, tuduhan dan intimidasi dari iblis.
  • Optimis. Mengetahui dan meyakini pembenaran Kristus, selain memulihkan kita dari kelemahan dan kegagalan kita di masa lalu, maka kita juga mampu menilai citra diri kita sangat baik dan memiliki sikap optimis untuk masa depan kita.
  • Antusias. “ Ucapkanlah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.” (Efesus 5:20). Orang yang penuh dengan Roh Kudus akan mengucapkan kata-kata yang sesuai dengan kehendak Allah. Ia menyadari bahwa Allah itu berdaulat, dan hanya mengijinkan peristiwa dan keadaan yang akhirnya akan menimbulkan kebaikan baginya dan kemuliaan-Nya ( Roma 8:28).
  • Tidak pantang menyerah. Tuduhan dan intimidasi bukan saja dialami dari kehidupan nyata sekitar kita, namun dari dalam diri kita pun sering kita mengalami hal ini. Melalui pengorbanan Kristus, kita telah dibenarkan dan dibebaskan dari semua tuduhan dan intimidasi itu. Hal inilah yang seharusnya memampukan kita bertahan dan tidak pantang menyerah.
09.08.2009

Roh yang Penuh Kebenaran

Diposting oleh GKPB - Garut

“Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” (Yohanes 16: 8-13).

“kebenaran” dalam konteks ini memiliki pengertian dari kata “dikaiosune” (dalam bahasa Ibrani dipakai istilah “tsedhaqah”; “tsedheq”). Seseorang dianggap benar apabila dia berlaku adil dengan melakukan sedekah (dari kata “tsedhaqah”), kebajikan (amal). Jadi makna “kebenaran” bukan sekedar suatu pemahaman atau konsep tentang “kebenaran”. Makna “kebenaran” (dikaiosune) adalah suatu tindakan yang didasari oleh sikap yang adil dengan memberlakukan kasih kepada sesama.

Demikian pula makna kebenaran yang dinyatakan oleh Kristus bukan sekedar suatu pengajaran yang penuh hikmat dan sangat logis secara filosofis atau teologis. Lebih dari pada itu, kebenaran yang dinyatakan oleh Kristus pada hakikatnya diwujudkan dengan pengorbananhidup-Nya, yaitu melalui karya-Nya di atas kayu salib bagi Anda dan saya. Kristus menyatakan seluruh kebenaran Allah melalui hidup-Nya. Itulah sebabnya kenaikan Kristus kepada Bapa telah merangkumkan secara sempurna seluruh kebenaran Allah yang telah dinyatakan dalam hidup dan karya-Nya.

Karya Roh Kudus selaku Roh Penghibur bukan sekedarmengingatkan manusia tentang konsep-konsep kebenaran teologis atau filosofis sebagaimana yang telah diajarkan oleh Kristus. Tetapi karya Roh Kudus mengingatkan seluruh umat manusia bahwa di dalam seluruh hidup Kristus mulai dari perendahan sampai kemuliaan-Nya pada hakikatnya identik dengan kebenaran dan keadilan Allah. Sehingga melalui karya keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus tersebut sungguh-sungguh akan memampukan umat percaya untuk melakukan karya kasih Kristus secara konkret dalan kehidupan nyata. Sebab makna kebenaran bukan hanya sekedar dihayati, tetapi juga diberlakukan sebagai pola hidup yang dilandasi oleh nilai-nilai kasih dan keadilan.

Roh Allah adalah Roh Kebenaran dan karenanya sewaktu Roh Kudus bekerja maka Ia menarik orang untuk mampu mengerti firman Tuhan. Roh Kudus sudah mewahyukan Alkitab, dan karena itu tidak mungkin Roh Kudus membawa kita melawan Alkitab. Sebaliknya justru Roh Kudus akan membawa kita semakin mengenal firman-Nya. Orang yang senantiasa dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang mencintai firman Tuhan, ia membaca dan merenungkannya, ia menyimpannya dalam hati dan melakukannnya dalam kehidupan sehari-harinya (Mazmur 119). Orang yang dipenuhi Roh Kudus tentu akan dipenuhi oleh cinta kasih dan rindu untuk mengerti kebenaran di dalam Kristus. Keinginan untuk mau masuk ke dalam kebenaran-Nya inilah yang menjadi buah pekerjaan Roh Kudus.

Marilah kita hidup di dalam integritas Kristus, kebenaran dan bertumbuh di dalam Dia. Jika kita hidup di dalam Roh Kudus, maka kita akan hidup di dalam rencana dan kebenaran Tuhan (Roma 8:10). 09.08.2009

Roh yang Penuh Kebenaran

Diposting oleh GKPB - Garut

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;( Yohanes 16:13).

Janji bahwa Roh Kebenaran akan datang telah digenapi oleh Yesus sendiri, yaitu ketika Roh Kudus turun memenuhi murid-muridNya (Kis. 2:1-4). Roh Kudus adalah pribadi Allah yang penuh kebenaran, dan Dia berfungsi penting untuk memimpin jemaatNya ke dalam seluruh kebenaran itu.

Kebenaran yang dimaksud bukanlah ‘kebenaran’ dalam dunia yang serba relatif (tidak mutlak, tidak tetap, terbatas, tergantung situasi dan siapa yang melakukannya, dsb). Namun kebenaran yang dimaksud di sini adalah kebenaran sesuai Alkitab, yaitu seperti dalam Yohanes 16:13 di atas.

Kata ‘kebenaran’ dalam Yohanes 16:13 dipakai kata aletheia (bhs. Yunani), yang berarti kebenaran yang sungguh-sungguh nyata, sejati dan dalam arti yang mutlak. Salah satu atribut Roh Kudus adalah Dia disebut Roh Kebenaran yang sungguh-sungguh nyata, sejati dan mutlak (=harus, tidak boleh tidak, perlu sekali, sepenuhnya, absolut). Dia siap menuntun orang percaya ke dalam kebenaran seperti ini.

Roh Kudus berperan dalam memelihara umat Tuhan hidup dalam kebenaran. Perannya antara lain adalah:

1. Menuntun mereka dengan Firman Kebenaran. Roh Kudus adalah Roh yang penuh Kebenaran dan dengan demikian Dia menuntun umat Tuhan untuk hidup dalam kebenaran. Ketika Injil diberitakan, banyak orang yang percaya dan menerima Yesus. Mereka mulai memberi diri hidup berbuat benar dan ini semua adalah pekerjaan Roh Kudus.

2. Berbicara dalam hati nurani ketika mereka menyimpang dari kebenaran. Bila ada umat Tuhan yang mulai menyimpang dari kebenaran biasanya Roh Kudus akan mengingatkan dan mengajarinya (Yoh. 14:26). Hal ini dialami oleh Petrus (Kis. 10:13-19). Awalnya dia tidak mengerti bahwa keselamatan juga untuk bangsa2 lain. Roh Kudus mengingatkan dia dan akhirnya Kornelius dan keluarganya yang non Yahudi menerima Yesus

Setiap kita mutlak perlu tuntunan Roh Kebenaran. Terkadang kita tidak tahu apa yang benar dan tepat untuk dilakukan. Roh Kudus sanggup menuntun kita. Untuk itu, hiduplah dalam kebenaran dan jangan sampai mendukakan Roh Kudus. Rt/09.08.2009


Diposting oleh GKPB - Garut

“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis:Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” 1 Petrus 1:14-16

Berjalan Dalam Kekudusan

Diposting oleh GKPB - Garut

  • Kekudusan sebagai status. Alkitab mengajarkan bahwa ketika seseorang percaya kepada Kristus, maka pada saat itu ia sudah dikuduskan oleh Allah melalui karya Kristus di kayu salib. "Dan karena kehendakNya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus." (Ibrani 10:10). Dengan demikian orang yang percaya kepada Kristus di dalam pemandangan Allah sudah diampuni segala dosanya, sehingga terpisah dari dunia yang masih hidup di dalam kegelapan.
  • Kekudusan di dalam prosesnya. Allah menguduskan kita sewaktu kita bertobat. Namun Ia juga menguduskan kita melalui proses hari demi hari. "Manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari." (2 Korintus 4:16) . Setiap hari Allah memperbarui dan memperbaiki sifat dasar kita melalui karya Roh Kudus. (1 Pet. 1:2). Roh Kudus mendorong kita untuk taat kepada Kristus, hidup berkemenangan atas pencobaan, perubahan karakter dan mempersembahkan hidup untuk melayani Allah. Kehidupan yang terus menerus didorong untuk melakukan ketaatan membawa kita kepada kemenangan atas pencobaan dan pada akhirnya mengasilkan buah pengudusan. "Tetapi sekarang setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan." (Rom. 6:22).
  • Kekudusan pada akhirnya. Kekudusan yang sempurna atas diri orang percaya akan terwujud pada hari kedatangan Tuhan Yesus Kristus kelak.“Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurnadengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus Tuhan kita.” (1Tesalonika 4:23). Pengudusan kita adalah “tak bercacat” kata ini berarti pula “tanpa cela”.Tujuan Allah adalah menghilangkan semua kelemahan dosa dalam diri orang percaya untuk selamanya sehingga kita menjadi sempurna, menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, Yesus Kristus (Rom. 8:28-30; Filipi 1:6).

02.08.2009

The Holy Spirit : Roh yang Kudus

Diposting oleh GKPB - Garut

Roh Kudus merupakan Pribadi ke tiga dari Allah Tritunggal, yang menggantikan Yesus Kristus untuk menyertai umat-Nya di dunia. Roh Kudus datang ke dunia sepuluh hari setelah Yesus kembali ke Sorga, pada hari Pentakosta. Yesus Kristus mengutus Roh Kudus agar tinggal di dalam hati orang-orang percaya. Roh Kudus tidak mempunyai tubuh bagi diri-Nya, kecuali orang-orang yang ditebus oleh Yesus Kristus menyerahkan tubuhnya untuk menjadi tempat kediaman Roh itu (I Kor. 6:19-20) yaitu jemaat atau gereja-Nya. Roh Kudus adalah pribadi Allah yang kudus.

Kita yang telah percaya kepada Kristus menjadi bagian di dalam tubuh-Nya yaitu gereja-Nya. Melalui Roh Kudus kita dijadikan kudus atau dipisahkan untuk hidup dalam kebenaran untuk memuliakan Tuhan. Anda dan saya dikuduskan dengan tujuan untuk bersekutu dengan Allah. Alkitab berkata “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” (Mat. 5:8).

Kata “kudus” berasal dari akar kata qadosy (Ibrani) dan hagios (Yunani). Yang memiliki pengertian "terpisah", atau "dikhususkan" atau "terpotong dari", digunakan terhadap keadaan terpisahnya suatu benda atau seseorang agar Tuhan dapat memakainya. Dengan demikian kekudusan dapat didefenisikan sebagai sesuatu yang terpisah dari yang lain (dari dosa) dan dipersembahkan secara khusus kepada Allah untuk memuliakan dan melayaniNya.

Roh Kudus sebagai Pribadi Allah yang kudus, secara khusus Ia memiliki peranan yaitu melakukan pengudusan hidup Anda dan saya. Yaitu adanya pemisahan yang menghubungkan kita dengan Tuhan kepada kedudukan istimewa, yaitu persatuan atau persekutuan dengan-Nya. Pengudusan dalam artian ini menegaskan tentang adanya pemisahan kepada Allah karena adanya pembenaran, penyucian atau pengudusan hidup dengan kualitas rohani, etika serta moral yang berlandaskan hubungan dengan Allah dan ketaatan pada firman Tuhan.

Allah menguduskan kita sewaktu kita bertobat. Tetapi Ia juga menguduskan kita melalui proses-Nya hari demi hari. “Manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” Demikian kesaksian Paulusdi dalam 2 Korintus 4:16. Setiap hari Allah memperbarui dan memperbaiki sifat dasar kita melalui karya Roh Kudus. (1 Petrus 1:2). Roh Kudus mendorong kita untuk taat kepada Kristus, hidup berkemenangan atas pencobaan, perubahan karakter dan mempersembahkan hidup untuk melayani Allah. Dalam hal ini walau Roh Kudus mengerjakannya bagi kita, namun kehidupan yang dikuduskan Allah bukanlah kehidupan yang pasif. Melainkan kehidupan yang terus menerus didorong untuk melakukan ketaatan sehingga membawa kita kepada kemenangan atas pencobaan dan pada akhirnya mengasilkan buah pengudusan. “Tetapi sekarang setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan…” (Roma 6:22).

Sebab itu marilah kita mengerjakan bagian kita, yaitu berjalan di dalam ketaatan dan bertumbuh dalam kekudusan sehingga kita dapat menjadi perabot-perabot yang mulia, yang menguduskan namaNya. Sesuai dengan perintah Firman Allah dalamPetrus1:14–16, “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudusdi dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis:Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” 02.08.2009

The Holy Spirit

Diposting oleh GKPB - Garut

“...supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.” ( Roma 15:16).

Surat pastoral dalam Agustus ini akan menuliskan tentang bagaimana pola hidup orang yang dipenuhi Roh Kudus. Khususnya minggu ini kita diajak untuk mengenal Roh Tuhan sebagai Pribadi yang Kudus dan bagaimana berjalan dalam kekudusan sebagai dampak dipenuhi dengan Roh yang Kudus tersebut.

Alkitab menyebut beberapa istilah tentang Roh Tuhan, diantaranya ‘Roh Kudus’. Sebutan ini cukup membantu untuk menerangkan identitas Roh tersebut, bahwa Dia adalah Kudus. Istilah `kudus' dalam Alkitab memakai kata `qadosy/qodesy’ (Bhs. Ibrani) dan hagios (Bhs. Yunani). Qadosy berarti ‘terpisah’ (dikhususkan) atau terpotong dari’. Kata ini tepat digunakan untuk keadaan seseorang yang terlepas dari sesuatu yang tidak suci (najis), supaya Tuhan dapat memakainya untuk tujuanNya. Hagios juga memiliki arti yang sama, yaitu ttg keterpisahan dan kesucian hidup untuk Allah.

Alkitab mengatakan bahwa ‘kuduslah kamu, sebab Aku kudus (1 Pet. 1:16). Roh Kudus sebagai Pribadi dari Allah adalah kudus. Untuk itu setiap orang percaya yang hidup oleh Roh Kudus haruslah kudus dan berjalan dalam kekudusan itu. Sederhananya, setiap kita yang percaya kepada Yesus seharusnya tidak lagi hidup di dalam dosa (apa pun itu). Keinginannya hanya untuk hidup memuliakan Tuhan melalui ucapan dan perilakunya sehari-hari.

Salah satu janji Allah yang luar biasa kalau kita hidup berjalan dalam kekudusan adalah kita bisa melihat Allah (Ibr. 12:14). Ini janji yang luar biasa, sebab pada dasarnya manusia tidak sanggup melihat Allah (Kel. 33:20). Janji melihat Allah berarti kita bisa menyaksikan dan mengalami segala karya dan kemuliaanNya. Agar bisa mengalaminya kita perlu hidup menjauhkan diri dari dosa (memisahkan diri dari dosa) dan hidup berbuat benar bagi kemuliaan Allah (kudus).

Hidup kudus bukanlah hal yang sukar bagi orang yang mau memutuskan untuk hidup kudus. Untuk itu, ajakan saya marilah kita hidup kudus seperti Roh Kudus adalah kudus rt/02.08.2009