Kasih agape adalah kasih Allah. Kasih agape bekerja untuk memberikan kebaikan bagi orang lain tanpa memperdulikan apa yang dirasakannya sendiri. Kasih agape tidak bisa diterjemahkan sebagai suatu perasaan atau perhatian. Yesus menunjukkan kasih ini saat Ia memikul salib dan mati bagi Anda dan saya, tanpa memperdulikan apa yang Ia sendiri rasakan saat itu. Dalam kitab Injil Yesus berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39; Markus 14:36; Lukas 22:41-43; Yohanes 18:11). Kasih Tuhan bagi kita adalah kasih agape. Dia rela mati bagi kita, bahkan ketika kita masih berdosa. Kasih yang Tuhan nyatakan ini adalah kasih yang tidak mengharapkan balasan.
Bisa mengasihi orang-orang di sekitar kita bahkan musuh-musuh kita, dengan kasih agape. Jika mereka lapar, kita bisa memberi mereka makan; jika mereka haus, kita bisa memberi mereka minum (Roma 12:20-21). Kita bisa memilih untuk berusaha bagi kebaikan orang lain tanpa memperdulikan perasaan kita sendiri.
Adalah ungkapan kasih yang terbesar yang pernah datang ke dunia, namun tidak pernah tercatat bahwa Yesus pernah hanya berkata-kata saja, "Aku mengasihi kamu". Mengapa? Karena 95 persen dari kasih secara keseluruhan yang dilakukan Yesus bukanlah sekedar kata-kata namun Ia berikan dengan tindakan nyata. Yesus tidak mengasihi dengan kata-kata saja tetapi dengan perbuatan dan kebenaran (1 Yohanes 3:18). Bila perbuatan Anda bertentangan dengan kata-kata Anda, apakah yang bisa orang percayai, kata-kata atau perbuatan Anda? Perbuatan Anda, tentunya! Kamus Vine Expository menuliskan bahwa: "Kasih hanya bisa dikenal dari perbuatan yang dihasilkannya."
“Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” (1 Yohanes 4:16). Kini dengan kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita, Ia memampukan kita untuk menyatakan kasih dengan benar. Roh Kudus memiliki sifat kasih seperti Allah. Roh yang penuh kasih ini membantu kita untuk mengasihi Tuhan, mengasihi diri sendiri, dan mengasihi sesama dengan sempurna. Buah dari Roh Kudus adalah kasih agape, kasih yang hadir dalam hidup kita karena kehadiran Roh Allah. Kasih yang bukan merupakan hasil usaha diri sendiri tetapi merupakan hasil dari kehadiran dan persekutuan dengan Roh Allah.
Kasih harus menjadi dasar dan mendahului segalanya yang kita perbuat!
1 Korintus 13:1–3 menjelaskan bahwa sekalipun kita memiliki banyak karunia roh namun itu semua sia-sia jika tidak didasari oleh kasih. Tuhan menginginkan agar kita mengasihi Dia lebih dari segalanya dan mengasihi sesama kita dengan sepenuh hati.
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan...”(Galatia 5:22). Apakah Anda hidup dalam kasih dan percaya akan kuasa Roh Kudus untuk menjadikan semua hal ini menjadi nyata? Jadikanlah senantiasa kasih sebagai tujuan tertinggi Anda dan garis akhir yang paling ingin Anda raih (1 Korintus 14:1).
23.08.2009
0 komentar:
Posting Komentar