The Holy Spirit : Roh yang Kudus

Diposting oleh GKPB - Garut

Roh Kudus merupakan Pribadi ke tiga dari Allah Tritunggal, yang menggantikan Yesus Kristus untuk menyertai umat-Nya di dunia. Roh Kudus datang ke dunia sepuluh hari setelah Yesus kembali ke Sorga, pada hari Pentakosta. Yesus Kristus mengutus Roh Kudus agar tinggal di dalam hati orang-orang percaya. Roh Kudus tidak mempunyai tubuh bagi diri-Nya, kecuali orang-orang yang ditebus oleh Yesus Kristus menyerahkan tubuhnya untuk menjadi tempat kediaman Roh itu (I Kor. 6:19-20) yaitu jemaat atau gereja-Nya. Roh Kudus adalah pribadi Allah yang kudus.

Kita yang telah percaya kepada Kristus menjadi bagian di dalam tubuh-Nya yaitu gereja-Nya. Melalui Roh Kudus kita dijadikan kudus atau dipisahkan untuk hidup dalam kebenaran untuk memuliakan Tuhan. Anda dan saya dikuduskan dengan tujuan untuk bersekutu dengan Allah. Alkitab berkata “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” (Mat. 5:8).

Kata “kudus” berasal dari akar kata qadosy (Ibrani) dan hagios (Yunani). Yang memiliki pengertian "terpisah", atau "dikhususkan" atau "terpotong dari", digunakan terhadap keadaan terpisahnya suatu benda atau seseorang agar Tuhan dapat memakainya. Dengan demikian kekudusan dapat didefenisikan sebagai sesuatu yang terpisah dari yang lain (dari dosa) dan dipersembahkan secara khusus kepada Allah untuk memuliakan dan melayaniNya.

Roh Kudus sebagai Pribadi Allah yang kudus, secara khusus Ia memiliki peranan yaitu melakukan pengudusan hidup Anda dan saya. Yaitu adanya pemisahan yang menghubungkan kita dengan Tuhan kepada kedudukan istimewa, yaitu persatuan atau persekutuan dengan-Nya. Pengudusan dalam artian ini menegaskan tentang adanya pemisahan kepada Allah karena adanya pembenaran, penyucian atau pengudusan hidup dengan kualitas rohani, etika serta moral yang berlandaskan hubungan dengan Allah dan ketaatan pada firman Tuhan.

Allah menguduskan kita sewaktu kita bertobat. Tetapi Ia juga menguduskan kita melalui proses-Nya hari demi hari. “Manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” Demikian kesaksian Paulusdi dalam 2 Korintus 4:16. Setiap hari Allah memperbarui dan memperbaiki sifat dasar kita melalui karya Roh Kudus. (1 Petrus 1:2). Roh Kudus mendorong kita untuk taat kepada Kristus, hidup berkemenangan atas pencobaan, perubahan karakter dan mempersembahkan hidup untuk melayani Allah. Dalam hal ini walau Roh Kudus mengerjakannya bagi kita, namun kehidupan yang dikuduskan Allah bukanlah kehidupan yang pasif. Melainkan kehidupan yang terus menerus didorong untuk melakukan ketaatan sehingga membawa kita kepada kemenangan atas pencobaan dan pada akhirnya mengasilkan buah pengudusan. “Tetapi sekarang setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan…” (Roma 6:22).

Sebab itu marilah kita mengerjakan bagian kita, yaitu berjalan di dalam ketaatan dan bertumbuh dalam kekudusan sehingga kita dapat menjadi perabot-perabot yang mulia, yang menguduskan namaNya. Sesuai dengan perintah Firman Allah dalamPetrus1:14–16, “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudusdi dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis:Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” 02.08.2009

0 komentar:

Posting Komentar