Ketika Yesus mengajar di Kapernaum orang-orang di sana merasakan sesuatu yang berbeda (Lukas 4:32). Orang-orang di Kapernaum mengakui dan merasakan pengajaran Yesus berbeda dengan apa yang telah mereka terima dari ahli-ahli Taurat, Yesus mengajar dengan “kuasa”(dunamis) (Markus 1: 22, Lukas 4: 32). Kuasa yang ada pada Yesus tidak dimiliki oleh ahli-ahli Taurat. Yesus terlahir dengan penuh kuasa, sebelum masa pelayanan-Nya, Ia bertumbuh dengan penuh hikmat, makin dikasihi Allah dan manusia (Lukas 2: 52). Penegasan kuasa Allah pada diri Yesus makin jelas setelah Dia dibaptis dan Roh Allah turun atas-Nya. (Matius 3: 16).
Dalam Kisah Para Rasul 2: 14-40 diceritakan tentang khotbah pertama Petrus dan Alkitab mencatat 3000 orang bertobat. Jika melihat latar belakang Petrus kita seakan tidak percaya. Dalam keempat Inji pada saat itu Petrus dikenal dengan pribadi yang cepat bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu, ia pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, pernah berniat pula untuk kembali ke pekerjaan semula yaitu sebagai nelayan ketika Yesus mati. Apa yang membuat Petrus berubah demikian drastis ? Karena Petrus memiliki kuasa Roh Kudus, kuasa (dunamis) untuk menyatakan kebenaran, kuasa untuk memberitakan Yesus. Bagaimana kita dapat memiliki kuasa itu? Dari Kisah Para Rasul 2: 14-40 tentang Petrus ada beberapa kebenaran yang dapat kita gali bagaimana menjadi pribadi yang penuh kuasa.
16.08.2009
Dalam Kisah Para Rasul 2: 14-40 diceritakan tentang khotbah pertama Petrus dan Alkitab mencatat 3000 orang bertobat. Jika melihat latar belakang Petrus kita seakan tidak percaya. Dalam keempat Inji pada saat itu Petrus dikenal dengan pribadi yang cepat bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu, ia pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, pernah berniat pula untuk kembali ke pekerjaan semula yaitu sebagai nelayan ketika Yesus mati. Apa yang membuat Petrus berubah demikian drastis ? Karena Petrus memiliki kuasa Roh Kudus, kuasa (dunamis) untuk menyatakan kebenaran, kuasa untuk memberitakan Yesus. Bagaimana kita dapat memiliki kuasa itu? Dari Kisah Para Rasul 2: 14-40 tentang Petrus ada beberapa kebenaran yang dapat kita gali bagaimana menjadi pribadi yang penuh kuasa.
- Pandangannya tertuju pada rencana Allah. Latar belakang Petrus bukanlah alasan untuk menghalangi kuasa Allah bekerja. Petrus dalam Kisah Para Rasul adalah pribadi yang sama dengan Petrus dalam keempat Injil, tetapi dengan pandangan yang berbeda. Dalam ke empat Injil Petrus dikenal sebagai sosok yang memiliki pandangan tertuju pada apa yang dapat dipandang manusia pada umumnya, ia belum dapat melihat rencana Allah. Hal tersebut dapat terlihat ketika Yesus menyampaikan bahwa waktu-Nya sudah dekat dan Dia akan mendapatkan aniaya, Petrus menanggapi dengan pandangan manusia, ia tidak bisa melihat rencana Allah. Pengalamannya bersama Yesus telah mengubahkannya, Yesus telah membukakan selubung matanya, sehingga pandangannya tertuju kepada Allah.
- Ia percaya pada Firman Tuhan. Dalam khotbahnya Petrus mengutip Yoel 2: 28-32, artinya Petrus hidup merenungkan Firman. Dalam Yoel 2: 28-32 berisi tentang nubuatan tentang pencurahan Roh Kudus, Petrus percaya bahwa apa yang ia alami dengan murid-murid yang lain merupakan penggenapan dari nubuatan itu.
- Ia berani bersaksi tentang Kristus. Ketika Yesus ditangkap, Petrus dan murid-murid yang lain takut dan bersembunyi. Namun, ketika pola pikirnya diubahkan ia menjadi percaya. Ketika dia percaya, keberanian muncul dalam dirinya. Dia berdiri berkhotbah menyampaikan siapa Yesus, orang-orang takjub dan 3000 orang bertobat.
- Ia dipenuhi Roh Kudus. Petrus penuh kuasa karena dia dipenuhi Roh Kudus, ini merupakan syarat utama untuk memiliki kuasa Kristus, yaitu kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus. Petrus dipenuhi oleh Roh Kudus karena ia mengarahkan pandangannya pada rencana Allah, dia percaya pada setiap firman yang telah ia terima, berani menyaksikan Kristus.
16.08.2009
0 komentar:
Posting Komentar