- Kekudusan sebagai status. Alkitab mengajarkan bahwa ketika seseorang percaya kepada Kristus, maka pada saat itu ia sudah dikuduskan oleh Allah melalui karya Kristus di kayu salib. "Dan karena kehendakNya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus." (Ibrani 10:10). Dengan demikian orang yang percaya kepada Kristus di dalam pemandangan Allah sudah diampuni segala dosanya, sehingga terpisah dari dunia yang masih hidup di dalam kegelapan.
- Kekudusan di dalam prosesnya. Allah menguduskan kita sewaktu kita bertobat. Namun Ia juga menguduskan kita melalui proses hari demi hari. "Manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari." (2 Korintus 4:16) . Setiap hari Allah memperbarui dan memperbaiki sifat dasar kita melalui karya Roh Kudus. (1 Pet. 1:2). Roh Kudus mendorong kita untuk taat kepada Kristus, hidup berkemenangan atas pencobaan, perubahan karakter dan mempersembahkan hidup untuk melayani Allah. Kehidupan yang terus menerus didorong untuk melakukan ketaatan membawa kita kepada kemenangan atas pencobaan dan pada akhirnya mengasilkan buah pengudusan. "Tetapi sekarang setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan." (Rom. 6:22).
- Kekudusan pada akhirnya. Kekudusan yang sempurna atas diri orang percaya akan terwujud pada hari kedatangan Tuhan Yesus Kristus kelak.“Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurnadengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus Tuhan kita.” (1Tesalonika 4:23). Pengudusan kita adalah “tak bercacat” kata ini berarti pula “tanpa cela”.Tujuan Allah adalah menghilangkan semua kelemahan dosa dalam diri orang percaya untuk selamanya sehingga kita menjadi sempurna, menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, Yesus Kristus (Rom. 8:28-30; Filipi 1:6).
02.08.2009
0 komentar:
Posting Komentar