Berbicara tentang rencana Tuhan, berarti berbicara juga tentang kedaulatan-Nya. Seringkali kita merasa sangat bersyukur pada Tuhan, bila jawaban doa kita ternyata sesuai dengan apa yang kita mau. Pernahkah Anda mampu bersyukur jika jawaban doa Anda tidak sesuai dengan apa yang Anda inginkan? Seringkali tanpa sadar, kita ingin “mengatur” Tuhan dengan doa-doa kita. Mengenyampingkan kedaulatan Tuhan dengan memaksakan keinginan manusia kita kepada-Nya. Jika Tuhan “bisa diatur” kehendak manusia, maka sejak saat itu Tuhan sudah berhenti menjadi Tuhan, tanpa kedaulatan. Renungkanlah bahwa Allah kita adalah pribadi yang berdaulat. Rencana dan kehendak-Nya hanya akan terjadi sesuai dengan cara dan jalan yang Tuhan inginkan.
Dikisahkan dalam Yohanes 9:1-7, bagaimana Tuhan Yesus Kristus melakukan mujizat dengan cara yang tidak lazim yaitu menyembuhkan orang yang buta dengan ludah-Nya. Dalam kisah penyembuhan yang lainnya, Tuhan Yesus Kristus juga menyatakan mujizat-Nya hanya cukup dengan perkataan-Nya saja. Bagaimana cara Allah bekerja adalah cara bagaimana Tuhan menunjukkan otoritas dan kedaulatan-Nya. Jika Tuhan memiliki rencana-Nya bagi Anda, itu berarti Ia berdaulat penuh untuk melaksanakannya sesuai dengan cara dan jalan yang Ia kehendaki.
Bila kita memperhatikan Alkitab, berbagai ungkapan di dalamnya, intinya mengajak manusia untuk berserah kepada Tuhan. Berbagai ungkapan diberikan Alkitab yang mengajak manusia mengikuti jalan-jalan-Nya. Allah akan bangkit dari tempat kediaman-Nya yang kudus dan bertindak, membuka jalan, menyembuhkan, memberkati dan melakukan kehendak-Nya. Kita harus taat kepada Tuha, melakukan apa yang dapat kita lakukan, sedangkan yang diluar kemampuan, kita serahkan kepada Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar