- Menyampaikan pesan Allah kepada orang lain. “ Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.” ( 1 Korintus 14:27,28). Bentuknya sama dengan karunia nubuat, hanya saja disampaikan dalam bahasa roh (bahasa yang dimengerti oleh orang yang menyampaikannya). Karena sifatnya dari Allah kepada manusia, tentu saja perlu ditafsirkan, supaya orang yang kepada pesannya ditujukan dapat mengertinya. Dan juga harus disampaikan secara bergilir, tidak bersama-sama, supaya tidak membingungkan.
- Menyampaikan isi hati kita kepada Allah. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. ( 1 Korintus 14:2). Bentuknya adalah: doa dalam bahasa roh dan pujian dalam bahasa roh. Karena sifatnya dari kita kepada Allah, maka boleh dilakukan secara bersama-sama dan tidak perlu harus dimengerti oleh orang lain, sehingga tidak perlu ditafsirkan.Bahasa roh dapat berupa bahasa manusia (bahasa yang dipakai sehari-hari oleh manusia), ataupun bahasa malaikat (1 Korintus 13:1). Bahasa manusia itu mungkin dapat dimengerti oleh orang lain ( Kisah Para Rasul 2:4-6), namun yang pasti orang yang mengucapkannya tidak mengerti apa yang sedang diucapkannya.
07.06.2009
0 komentar:
Posting Komentar