Pentingnya Karunia Nubuatan

Diposting oleh GKPB - Garut

Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.” (1 Korintus 14:1)

Tuhan berfirman kepada Nabi Yoel, “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28-29).Nubuatan ini benar-benar sudah dinyatakan di akhir zaman ini, di mana banyak anak Tuhan menggunakan karunia ini untuk membangun tubuh Kristus yaitu gereja-Nya. Jadi kita harus sadar pentingnya karunia bernubuat, yang kembali ditegaskan Rasul Paulus, “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.” (1 Korintus 14:1).

Nubuat umumnya dikaitkan dengan ramalan untuk masa mendatang. Kata Yunani "propheteuo" sebenarnya hanya berarti menyampaikan atau menyatakan. Kata tersebut mengacu pada menyatakan isi Alkitab kepada orang banyak. Karunia Nubuat adalah karunia dari Allah yang memampukan kita untuk menerima dan menyampaikan pesan Tuhan kepada orang lain dalam bahasa yang kita mengerti. Bernubuat berarti menerima, kemudian meneruskan pewahyuan Ilahi yang berasal dari Tuhan mengenai rencana-rencana Tuhan, serta melaporkan informasi itu sedemikian rupa sehingga jemaat dibangun, dinasihati dan dihibur seperti ada tertulis, “Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.” (1 Korintus 14:3). Jadi nubuat mengandung fungsi sedemikian besar yaitu membangun, menasihati dan menghibur tubuh Kristus dengan bahasa yang dapat dimengerti.

Awal dari karunia bernubuat adalah ketika kita memiliki dan senantiasa mempergunakan karunia-karunia Roh. Tuhan menghendaki setiap orang percaya yang telah dipenuhi Roh Kudus dan jika ia mampu berbahasa Roh untuk tidak berhenti, namun terus mengejarnya ke tingkat yang lebih yaitu dapat menafsirkannya, dan lebih-lebih untuk bernubuat. Apakah Anda dan saya bisa memiliki karunia bernubuat? Bisa! Karenanya kita harus berusaha dan mengejar supaya kita bisa bernubuat. Dengan cara bagaimana? Dengan terus melatih diri membangun keintiman dengan Tuhan dan ‘bergaul karib’ dengan Roh Kudus, sehingga Roh-Nya memenuhi hidup kita.

Dari berbagai sumber

14.06.2009

0 komentar:

Posting Komentar