Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus menggunakan tiga pasal untuk menjelaskan karunia-karunia rohani dan faktor-faktor pendorong dibaliknya yaitu kasih. Paulus menerangkan bahwa walaupun ada banyak karunia, semuanya berasal dari satu sumber yaitu Allah; dan semuanya harus dipakai dengan kasih untuk kebaikan bersama (1 Korintus 12:4-7)
Salah satu karunia rohani adalah berkata-kata dengan bahasa roh (1Korintus 12:10). Bahasa roh dalam istilah Perjanjian Baru bukan menunjuk pada suatu bahasa yang diketahui tetapi pada suatu pernyataan spontan berupa ucapan agung yang diberikan kepada pembicara oleh Roh. Karenanya berbicara dengan bahasa roh bukan berasal dari pikiran melainkan dari Roh (1 Korintus 14:14). Tetapi hal ini bukan berarti bahwa berkata-kata dengan berbahasa roh dikuasai oleh rasa gembira atau bersifat tidak terkendali. Berkata-kata dengan bahasa roh dapat mengandung banyak emosi ataupun sedikit emosi, bergantung pada keadaan emosi orang yang berkata-kata saat itu.
Pengalaman bahasa roh adalah suatu pengalaman yang biasa pada gereja mula-mula, tetapi kadang-kadang bisa membingungkan. Paulus dalam suratnya membantu orang percaya di Korintus untuk memandang karunia luar biasa ini dari sudut yang benar. Ketika seseorang dipenuhi Roh Kudus, ia dapat mengalami berbagai macam tanda kepenuhan Roh Kudus, salah satu tanda manifestasinya adalah berbahasa roh yang bertujuan untuk meninggikan Allah.
Fungsi utama bahasa roh, baik dalam Alkitab maupun dalam kehidupan kita saat ini, adalah untuk meningkatkan kualitas ibadah pribadi kita kepada-Nya. Oleh karena semua orang kristen memiliki kehidupan doa pribadi, maka berbahasa roh merupakan satu karunia yang secara luar biasa dipakai dalam tubuh Kristus.
Pada waktu Paulus berkata, “Aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari kamu semua “ (1 Korintus 14:18), ia menunjukkan bahwa bahasa roh berharga untuk orang percaya yang telah dewasa. Paulus juga berkata, “ Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri.” (1 Korintus 14:4). Jika Anda memiliki karunia bahasa Roh, hendaklah Anda menggunakannya senantiasa untuk membangun kualitas rohani Anda.
Semua karunia, termasuk bahasa roh, haruslah didasari oleh kasih dan memiliki kegunaan untuk membangun iman kita dan jemaat. “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing ( 1 korintus 13:1). Karunia-karunia rohani tidak memenuhi tujuannya bila tidak didasari oleh kasih kita kepada Tuhan dan sesama.
Diolah dari berbagai sumber
07.06.2009
Salah satu karunia rohani adalah berkata-kata dengan bahasa roh (1Korintus 12:10). Bahasa roh dalam istilah Perjanjian Baru bukan menunjuk pada suatu bahasa yang diketahui tetapi pada suatu pernyataan spontan berupa ucapan agung yang diberikan kepada pembicara oleh Roh. Karenanya berbicara dengan bahasa roh bukan berasal dari pikiran melainkan dari Roh (1 Korintus 14:14). Tetapi hal ini bukan berarti bahwa berkata-kata dengan berbahasa roh dikuasai oleh rasa gembira atau bersifat tidak terkendali. Berkata-kata dengan bahasa roh dapat mengandung banyak emosi ataupun sedikit emosi, bergantung pada keadaan emosi orang yang berkata-kata saat itu.
Pengalaman bahasa roh adalah suatu pengalaman yang biasa pada gereja mula-mula, tetapi kadang-kadang bisa membingungkan. Paulus dalam suratnya membantu orang percaya di Korintus untuk memandang karunia luar biasa ini dari sudut yang benar. Ketika seseorang dipenuhi Roh Kudus, ia dapat mengalami berbagai macam tanda kepenuhan Roh Kudus, salah satu tanda manifestasinya adalah berbahasa roh yang bertujuan untuk meninggikan Allah.
Fungsi utama bahasa roh, baik dalam Alkitab maupun dalam kehidupan kita saat ini, adalah untuk meningkatkan kualitas ibadah pribadi kita kepada-Nya. Oleh karena semua orang kristen memiliki kehidupan doa pribadi, maka berbahasa roh merupakan satu karunia yang secara luar biasa dipakai dalam tubuh Kristus.
Pada waktu Paulus berkata, “Aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari kamu semua “ (1 Korintus 14:18), ia menunjukkan bahwa bahasa roh berharga untuk orang percaya yang telah dewasa. Paulus juga berkata, “ Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri.” (1 Korintus 14:4). Jika Anda memiliki karunia bahasa Roh, hendaklah Anda menggunakannya senantiasa untuk membangun kualitas rohani Anda.
Semua karunia, termasuk bahasa roh, haruslah didasari oleh kasih dan memiliki kegunaan untuk membangun iman kita dan jemaat. “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing ( 1 korintus 13:1). Karunia-karunia rohani tidak memenuhi tujuannya bila tidak didasari oleh kasih kita kepada Tuhan dan sesama.
Diolah dari berbagai sumber
07.06.2009
0 komentar:
Posting Komentar