Mendirikan Kehidupan yang Kokoh

Diposting oleh GKPB - Garut

Di tengah kesulitan hidup yang ada disekitar Anda dan saya bagaimanakah kita dapat mampu bertahan menghadapinya? Mampukah kita sebagai orang percaya bertahan, di saat orang lain tak mampu? Hanya bersama Kristus kita mampu menghadapi tantangan dan kesulitan dalam dunia ini. Namun sekedar percaya kepada Kristus tidaklah cukup. Kita harus memiliki fondasi yang kokoh di dalam diri-Nya. Bagaikan sebuah rumah yang mampu bertahan karena fondasinya kokoh di atas batu.

Prinsip pertama untuk memiliki fondasi yang kokoh dan mencapai keberhasilan yang benar dalam hidup orang percaya adalah melalui pembacaan firman Tuhan setiap hari, merenungkan firman itu siang dan malam. Prinsip ini jugalah yang disampaikan Tuhan kepada Yosua saat ia dipercaya menggantikan Musa memimpin bangsa Israel : “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8). Karena melakukan perintah Tuhan inilah, Yosua akhirnya berhasil memasuki tanah perjanjian. Firman Tuhan akan memenuhi setiap kebutuhan kita dan membantu kita berdiri tetap kuat dalam masa-masa kesulitan. Membaca firman-Nya setiap hari serta merenungkannya membuat hidup kita makin berkenan kepada Tuhan karena kita telah membentuk suatu pola hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya.

Tidak ada seorang pun sanggup membangun rumah yang tahan terhadap amukan badai tanpa terlebih dahulu membuat fondasi yang kuat bagi rumah itu. Masing-masing kita merupakan bangunan rohani. Tanpa fondasi rohani yang benar dan kokoh, bangunan itu tidak akan mampu bertahan dan akan mudah runtuh bila badai kehidupan datang menerjang. Jadi bangunan rohani kita juga harus dibangun di atas dasar firman Tuhan sebagai fondasinya. “Setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.” (Matius 7:24-25).

Prinsip kedua adalah melalui doa. Tanpa doa orang Kristen tak akan dapat mempertahankan kehidupan kekristenannya. Doa adalah cara untuk mempertahankan kekuatan dan mencapai kemenangan dari serangan musuh yaitu si Iblis. Doa bagaikan nafas kehidupan bagi orang percaya. Seorang filsuf mengatakan, “Berdoa adalah perilaku dari jiwa yang paling luhur dan dalam, dan akan tetap demikian selama dikehendaki oleh Tuhan.” Karena itu “Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya. ..” (Efesus 6:18b).


13.09.2009

0 komentar:

Posting Komentar