Menjadi Milik-Nya

Diposting oleh GKPB - Garut

Sebagai kepala dari tubuh-Nya, Kristus telah mengasihi jemaat dengan memberikan diri-Nya untuk menderita, bahkan sampai menyerahkan nyawa-Nya dengan mati di kayu salib bagi Anda dan saya.Jika Kristus sebagai mempelai pria telah menyerahkan diri dan nyawa-Nya, bagaimanakah sikap kita sebagai jemaat yang dikasihi-Nya? Maukah kita menyatu dalam kasih-Nya dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya?

  • Berikan hidup kita kepada-Nya. Roma 12:1 berkata, supaya kita mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan. Semua orang pasti memiliki tubuh sehingga dapat dipersembahkan kepada Tuhan sebagai ibadah yang sejati, untuk mengimbangi Kristus, yang telah menyerahkan tubuh-Nya bagi Anda dan saya sebagai gereja-Nya. Penyerahan tubuh kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada-Nya, bisa saja mengalami aniaya dan sengsara, seperti yang telah dialami Rasul Paulus dan Timotius. Mungkin untuk zaman sekarang tantangan iman kita bukan lagi aniaya secara fisik, namun bisa saja berupa pencobaan, sakit-penyakit, dan sebagainya. Namun semuanya itu jangan sampai membuat iman kita menjadi goyah (1 Tesalonika 3:3-5).
  • Kasihi Dia dengan segenap hati. Karena kasih, Kristus telah menyerahkan diri-Nya atau nyawa-Nya bagi jemaat (1 Yohanes 3:16). Inilah bukti kasih Kristus sebagai suami terhadap istri-Nya sendiri. Pengorbanan-Nya tidak dilakukan dengan terpaksa, walaupun sebelum itu Ia harus mengalami siksaan yang sedemikian rupa. Yesaya 54:5-8 mengatakan, bahwa Dia yang telah menciptakan kita, yang adalah Penebus dan disebut Allah seluruh bumi, merupakan suami kita. Dia sangat mengasihi kita, walaupun seringkali kita sebagai istri-Nya telah berlaku tidak setia kepada-Nya (Yeremia 3:20). Semuanya rela ditanggung Yesus bagi kita karena kasih sayang dan kasih setia-Nya. Dia tidak mengirim duta atau utusan untuk menyelamatkan dan menebus kita dari dosa (Yesaya 63:7-9). Seharusnyalah kita mengasihi Dia sebagai suami dan setia kepada-Nya sebagai istri-Nya.
  • Setia menjadi milik-Nya. Menjadi milik Kristus hendaknya selalu menjadi kerinduan dari tiap-tiap pribadi kita karena Kristus bukan saja mengasihi jemaat tetapi lebih dari pada itu, seperti yang diucapkan Rasul Paulus, bahwa Kristus telah mengasihi aku dan telah menyerahkan diri-Nya untuk aku (Galatia 2:20). Menjadi milik Kristus berarti menjadi istri-Nya, sehingga istri adalah milik dari suami dan suami adalah milik dari istri (1 Korintus 7:2). Selain itu, istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri tetapi suaminya dan sebaliknya (ayat 4). Berarti tubuh kita sudah menjadi hak dari suami, yaitu Tuhan Yesus.


Berbanggalah Anda dan saya yang penuh dengan dosa ini, namun Tuhan pilih dan tebus kita untuk menjadi milik-Nya dan diberi tanda sebagai kepunyaan-Nya. Kristus telah mengasihi kita dan telah menyerahkan diri-Nya bagi kita. Mari serahkan hidup kita hanya kepada Tuhan Yesus Kristus, sang mempelai pria surga, dengan kehidupan yang terjaga tiada cacat tercela dihadapan-Nya sebagai pengantin perempuan yaitu gereja-Nya.


27/09.2009

0 komentar:

Posting Komentar