Rumah yang Kokoh

Diposting oleh GKPB - Garut

“Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.” (Lukas 6:48).


Tuhan Yesus menyamakan orang yang mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan sama seperti rumah yang berdiri kokoh karena dibangun di atas dasar yang kuat.

Pada zaman Yesus hidup di Palestina umumnya rumah bertingkat dua. Dinding bagian bawah dibangun dengan menggunakan batu-batu besar dan kasar sehingga dindingnya cukup tebal. Dinding bagian atas juga tebal tetapi biasanya terbuat dari batu bata yang dikeringkan dengan matahari. Jadi diperlukan fondasi atau dasar yang cukup dalam dan tinggi untuk melindungi bata itu dari resapan air hujan deras dan terpaan banjir apalagi Palestina ketika itu sering mengalami gempa bumi. Itulah alasan mengapa rumah itu menjadi sedemikian kokoh.

Gambaran di atas mengingatkan kepada kita sebagai umat Tuhan, bahwa betapa penting mendengar dan melakukan Firman Tuhan. Itu sama dengan membangun rumah yang berfondasi kuat. Sekalipun tantangan besar membanjiri ia akan selalu kuat dan tetap berdiri.

Memang tidak bisa dipungkiri dalam hidup bahwa ada saja masalah yang menerpa seperti air bah, tetapi itu tidak akan membahayakan orang yang taat kepada Firman Tuhan. Justru itu akan menjadi ujian yang sangat berharga untuk mengetahui ketahanan suatu bangunan hidup.

Tuhan sengaja mengijinkan kita mengalami masa-masa ujian karena Dia ingin kita berkemenangan atas ujian tersebut. Contoh yang sering kita dengar dari Alkitab adalah Ayub. Dia adalah seorang yang taat dan jujur, yang takut akan Allah dan melakukan Firman Tuhan (Ayub 1:8). Tetapi ada satu waktu Tuhan mengijinkan dia melewati ujian itu, seolah-olah Tuhan membiarkan semua yang dimilikinya habis. Tetapi melalui semua itu, Ayub tetap berbuat benar dengan demikian Tuhan memulihkan keadaannya (42:10).

Ayub adalah manusia biasa seperti kita dan dia telah berkeputusan untuk tetap melakukan Firman Tuhan dalam kondisi apa pun, karena itu dia sangat diberkati. Bagaimana dengan kita? (rt/13.09.2009)

0 komentar:

Posting Komentar