Ranting yang Berbuah

Diposting oleh GKPB - Garut

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5)


Hubungan Yesus dengan umatNya diperbandingkan dengan pokok anggur dan rantingnya. Yesus melukiskan diriNya sendiri sebagai pohon anggur yang benar (15:1) dan semua orang yang telah dibenarkan sebagai ranting-rantingnya.


Dalam pembudidayaan pohon anggur di Palestina, ranting yang akan berbuah ditinggikan jauh dari permukaan tanah agar bisa berbuah lebat. Dalam kondisi ini, ranting bisa berbuah lebat bila tetap terhubung pada pokok pohonnya. Ranting seperti ini akan terus dibersihkan dengan cara memangkas penghalang-penghalang disekelilingnya dengan tujuan agar semakin berbuah lebat.


Tuhan menginginkan kita sebagai umatNya hidup bermakna atau produktif (banyak menghasilkan buah). Dari metafora hubungan pohon anggur dan rantingnya, kita bisa mengerti bahwa hidup kita bisa bermakna atau produktif tergantung pada hubungan yang sehat antara kita dengan Tuhan Yesus.


Hubungan yang sehat dengan Tuhan adalah, pertama berbuah (15:1). Hal berbuah penting karena bila tidak berbuah itu berarti bahwa kita hidup di luar Tuhan sebagai pokoknya. Di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa (15:5).


- Dalam hal ini agar bisa berbuah kita harus siap dibersihkan dari sifat-sifat yang menghambat.


- Tinggal di dalam pokok anggur, yaitu Tuhan Yesus. Ini berarti bahwa prilaku kita sehari-hari nampak bagi orang di sekitar bahwa kita hidup di dalam Dia.


- Firman tinggal di dalam kita (15:7). Artinya, kita perlu melakukan perintah-perintahNya. PerintahNya jelas, mengajak kita untuk hidup saling mengasihi sama seperti Kristus mengasihi (15:9,12).


Para murid yang mendengarkan langsung perumpamaan pokok anggur, selanjutnya mereka benar-benar membuktikan hidup produktif. Banyak petobat-petobat baru yang bergabung karena buah-buah yang dirasakan oleh mereka. Buah-buah mereka bisa dinikmati oleh orang lain. Maukah kita berbuah banyak seperti mereka? Kembangkanlah hubungan yang sehat dengan Tuhan. Itu satu-satunya cara agar hidup kita menjadi semakin produktif.


(
rt/20.09.2009)

0 komentar:

Posting Komentar